KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teori Akuntansi yang
dibina Bapak Eka Ananta
Oleh
v ANING LUXVIATI
MIOSHINTA (120422403190)
v FINA FITRIANA (120422425918)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya
yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita terhadap ilmu pengetahuan dalam
hal ini kaitannya dengan Teori Akuntansi.
Dalam
membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari
berbagai sumber informasi,terutama dari media internet dan media lainnya.
Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Sebagai
manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna
makalah ini.
Akhirulkalam
kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam naungan kasih dan
sayang-Nya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Malang, 31 Oktober 2014
PENYUSUN,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kerangka
kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi bagi
lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka kerja konseptual
untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi
dan konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan
memudahkan seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan.
Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan
karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat
istilah-istilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta
menyediakan petunjuk untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang
tepat.
Dengan
adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru, memberikan
petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari
sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi
di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku.
Kerangka kerja konseptual (conceptual
framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan
Yang
dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals
(kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi
keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan
keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya,
cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Konsep-konsep
yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya
mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi
berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi
keuangan dan pelaporan.
1.2.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi penulis juga ingin
manambah wawasan tentang Kerangka Konseptual dan Laporan Keuangan khususnya, dan
sebagai pengingat di kala lupa bagi pembaca pada umumnya , serta untuk
mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar kita terkait pembahasan ini .
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah tujuan laporan keuangan menurut APB?
2. Apa saja masalah-masalah yang timbul dalam kerangka konseptual?
3. bagaimana perkembangan dari sebuah kerangka konseptual?
BAB II
PEMBAHASAN
Conceptual Framework atau disebut dengan Kerangka
Konseptual dideskripsikan sebagai sebuah konstitusi, sistem yang koheren dari
objek-objek yang saling berhubungan dan mendasar yang menuju kepada standar
yang konsisten dan menentukan sifat dasar,fungsi batas dari akuntansi keuangan
dan pelaporan keuangan. Dasar-dasar ini mendasari konsep akuntansi, konsep yang
menjadi petunjuk dan prinsip bagi transaksi-transaksi akuntansi, pengukuran
transaksi-transaksi tersebut untuk sekelompok pengguna akuntansi.
2.1.
Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Perumusan tujuan akuntansi
tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yangterdapat di pasar
informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan
olehinteraksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.
Perusahaan (firm)
membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi.
Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau
non-operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan
keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang
sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah
penyedia informasi akuntansi.
Pengguna (user)
membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi ipengaruhi oleh
kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin
untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat
dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis
keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
Profesi
akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang
dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan
keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang
bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Interaksi dari ketiga kelompok di
atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,dimana lingkaran U mencerminkan
kepentingan dari para pengguna akan informasi yangdianggap bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C mencerminkan kumpulan
informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (entah ia berada di
dalam atau di luar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum)
dan lingkaran P mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan
diverifikasi oleh profesiakuntan. Area yang diberi nama I mencerminkan kumpulan
informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut. Dengan kata
lain, data-data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan dapat membuat dan
memverifikasinya, dan mereka dianggap relevan oleh pengguna. Area II-VII
mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan.
2.2. Menuju
ke Arah Perumusan Tujuanh Laporan Keuangan
2.2.1.
Tujuan Laporan Keuangan menurut APB statement No.4
APB Statement no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:
a. Tujuan
Khusus
Tujuan Khusus dari laporan keuangan
adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya
dalam posisi keuangan.
b. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:
·
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
Ø Mengevaluasi
kelebihan dan kekurangannya
Ø Menunjukkan
pendanaan dan investasinya
Ø Mengevaluasi
kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya
Ø Menunujukkan
berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya
·
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan
mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis
yang diarahkan untuk memperoleh laba.
·
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
·
Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan
mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
Untuk
mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
c.
Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
·
Relevansi
·
Dapat dimengerti
·
Dapat diverifikasi
·
Netralitas
·
Ketepatan waktu
·
Komparabilitas
·
Kelengkapan
2.2.2.
Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan
Kelompok studi untuk pembuatan
prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses
penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan dibentukknya Financial Accounting Standards Board
(FASB). Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan.
Yaitu dengan menentukan :
1.
Siapa yang membutuhkan laporan keuangan
2.
Informasi apa yang mereka butuhkan
3.
Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh
akuntansi
4.
Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
tersebut.
Enam tingkatan tujuan berikut ini
diambil dari laporan trueblood:
1.
Tujuan dasar (No.1).
2.
Empat tujuan (No. 2, 3, 1, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang
berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3.
Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning power)
perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang
dibutuhkan.
4.
Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan
sebagai faktual dan interpretatif.
5.
Empat tujuan (No. 7, 8, 9,dan 10) yang menguaraikan laporan keuangan yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6.
Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat agar dapat
memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10)
Untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna , informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan harus memiliki karateristik tertentu . “ Laporan True Blood ”
menyebutkan 7 karateristik kualitatif dari pelaporan
1.
Relevansi dan materialitas
2.
Bentuk dan substansi
3.
Keandalan
4.
Kebebasan dari bias
5.
Komparabilitas
6.
Konsistensi
7.
Dapat dimengerti
2.3. Menuju
ke Arah Kerangka Konseptual
2.3.1. Hakikat
Kerangka Konseptual
Kerangka
konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas
yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan
menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan. Konsep-konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa
konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya
sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan,
mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
Permasalahan dan kritik
yang sering terjadi yang mengakui adanya penurunan kredibilitas dan pelaporan
keuangan di beberapa tahun belakangan. Dua atau lebih metode akuntansi yang
diterima untuk fakta-fakta yang sama digunakan metode akuntansi yang kurang
konservatif daripada metode awal yang konservatif. Digunakan pencadangan untuk
meratakan fluktuasi pendapatan secara artificial. Laporan keuangan yang tidak
mampu memberikan peringatan akan masalah likuiditas yang segera terjadi. Adanya
optimisme yang belum mendapat penyesuaian dalam estimasi jumlah yang akan
diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang tidak tercatat di neraca (hanya
berupa pengungkapan dalam laporan keuangan).
2.3.2. Masalah-masalah
dalam Kerangka Konseptual
Masalah-masalah
konseptual yang berhubungan dengan
penetapan standar antara lain adalah:
1.Pandangan mengenai laba atau
penghasilan mana yang harus digunakan
2. Masalah pendefinisian
3. Konsep pemeliharaan modal atau penembangan
biaya mana yang harus digunakan
4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan
4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan
2.3.3. Perkembangan
dari Sebuah Kerangka Konseptual
Ada
empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:
1.
Tingkat pertama
Pada tingkat
pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2.
Tingkat kedua
Tingkat
kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif
dari informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3.
Tingkat ketiga
Pada tingkat
ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh akuntan dalam
menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan,
laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4.
Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari
mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi
akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan
likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
Perkembangan
Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah
menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
- SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
- SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
- SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
- SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
- SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
- SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
2.3.4. Tujuan
Pelaporan Keuangan
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh
perusahaan bisnis:
· Memberikan
informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah
ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan
lainnya.
· Memberikan
informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna
lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari
penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
· Memberikan
informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, laim untuk sumber daya
tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang
mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut.
· Memberikan
informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode tersebut.
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh
perusahaan nonbisnis:
· Tidak
memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada perusahaan
bisnis
· Pada umumnya
tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar
Tiga karakteristik utama perusahaan
non bisnis:
· Sejumlah
sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan untuk
menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional
terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
· Operasi
bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua
jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
· Tidak ada
saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau
yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya
pada saat organisasi di likuidasi.
2.3.5. Konsep-konsep
Fundamental
Konsep-konsep fundamental meliputi
karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi dari elemen-elemen
laporan keuangan.
Karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi:
· Relevansi :
Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan
yang telah dirancang untuk memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya
· Keandalan :
Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin mengandalkannya
sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan
· Kualitas
sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of financial accounting
concepst. No.2 FASB
· Pertimbnagan
biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi akuntansi manfaat akan dicari
jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya.
Elemen-elemen yang berkaitan
langsung dengan pengukuran kinerja daan status dari perusahaan:
· Aktiva :
Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh
suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
· Kewajiban :
Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang timbul dari utang
saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada
entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa dimasa
lalu .
· Ekuitas :
Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah mengurangi
dengan kewajibannya
· Investasi
oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yan diakibatkan
pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk
mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan dari perusahaan.
· Distribusi
kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan oleh
pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan
kepada pemilik
· Laba
komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih) perusahaan selama periode
tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian- kejadian
lain dari sumber non pemilik
· Pendapatan :
Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau sebuah entitas pelunasan
kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode
tertentu
· Beban : Arus
keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah entitas atau timbulnya
kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari keduanya) selama satu periode
tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang
· Keuntungan :
Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian
lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu yang timbul dari
pendapatan atau investasi pemilik
· Kerugian :
penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas yang insidental atau
sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang timbul dari
beban atau distribusi kepada pemilik.
2.3.6. Pengakuan
dan Pengukuran
Kriteria pengakua meliputi:
·
Definisi: hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah
elemen laporan keuangan.
·
Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan
dan dapat diukur dengan cukup andal.
·
Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan
pada keputusan penggunanya.
·
Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat,
dapat diverifikasi, dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran,
laporan melihat lima atribut yang berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu:
·
Biaya historis
·
Biaya penggantian saat ini
·
Nilai pasar saat ini
·
Nilai bersih yang dapat direalisasi
·
Nilai arus kas masa depan saat ini
2.4.
Laporan-laporan Lain
2.4.1. Laporan
Perusahaan
Laporan
perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas publik dari
segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini
mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan
sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk
memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan keuangan yang telah
diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern.
Setelah
mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada saat
ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a) Laporan nilai tambah, yang menunjukkan
bagaimana keuntungan yang diperoleh dari usaha perusahaan dibagi antar
karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi kembali.
b) Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah
dan komposisi dari tenagan kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan,
kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan manfaat-manfaat yang diterima.
c) Laporan pertukaran uang dengan pemerintah,
yang menunjukkan hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara.
d) Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang
menunjukkan transaksi-transaksi kas langsung antara inggris dengan negara
negara lain.
e) Laporan prospek-prospek di masa depan,
yang menunujukkan kemungkinan laba di masa depan, tingkat penempatan kerja dan
investasi.
f) Laporan tujuan perusahaan, yang
menunjukkan kebijakan manajemen dan sasaran-sasaran strategis jangka menengah.
Salah
satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk
menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga
keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk
menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam
posisi keuangan yang sehat dan kuat.
2.4.2.
Laporan Stamp
Pendekatan
yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal ini
mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi
dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna
laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk
penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan
komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.
Salah
satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk
menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga
keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk
menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam
posisi keuangan yang sehat dan kuat.
Pengguna menuntut akuntabilitas,
namun permasalahan yang utama harus dapat dipecahkan untuk mendapatkan
keseimbangan yang tepat antara akuntabilitas dan hak untuk mendapatkan privasi
Adanya
kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna. “Laporan Stamp”
menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan standar
akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses
pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan
oleh pengguna dalam mencapai kesimpulannya.
Untuk
mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana penyusun
standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah
diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang
benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan
keuangan.
Proyek
kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang didasarkan atas
pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan kriteria
untuk penilaian) , ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.
2.5. Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus
Dicerminkan oleh Pernyataan-pernyataan Akuntansi
Kutipan mengenai betapa
pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat oleh Arthur Levitt.
Model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normative yang
diinginkan dan terdiri atas tiga kategori :
1. Karakteristik formasional yang berhubungan dengan
perkembangan dari pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan
yang diberikan.
2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan
mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh
pernyataan.
3. Karakteristik informasional yang berhubungan
dengan kemempuan untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perumusan
dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang diawali dengan
pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dana diakhiri dengan penurunan
sebuah kerangka konseptual atau konstituisi yang akan digunakan sebagai pedoman
bagi teknik-teknik akuntansi.
Ada 3
permasalahan yang berkaitan dengan kerangka kerja konseptual :
Sebuah konstituisi memiliki kekuatan hukum.sebuah kerangka kerja konseptual tidak memiliki kewenangan kecuali yang berasal dari dasar intelektualitasnya.
Konstituisi memuat banyak elemen yang berubah-ubah,misalnya : jumlah senator yang dimiliki oleh tiap Negara bagian,lamanya sedang waktu diantara pemilihan dan seterusnya
Terdapat perbedaan-perbedaan konstituisi yang signifikan di antara masing-masing Negara di dunia.
Sebuah konstituisi memiliki kekuatan hukum.sebuah kerangka kerja konseptual tidak memiliki kewenangan kecuali yang berasal dari dasar intelektualitasnya.
Konstituisi memuat banyak elemen yang berubah-ubah,misalnya : jumlah senator yang dimiliki oleh tiap Negara bagian,lamanya sedang waktu diantara pemilihan dan seterusnya
Terdapat perbedaan-perbedaan konstituisi yang signifikan di antara masing-masing Negara di dunia.
Untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan haruslah memahami beberapa aspek berikut
ini :
1. Terdapat
pemahaman yang lebih baik akan informasi yang dibutuhkan
2. Tersedia
cara-cara untuk memberikan informasi
Informasi
yang dibutuhkan haruslah :
a. Akurat
b. Bersifat
adil dan stara
c. Bersifat
kebenaran sesuai fakta
Beberapa
keuntungan dari kerangka kerja konseptual:
·
Memberikan fondasi yang dapat memberikan pedoman bagi
penetapan standar
·
Memungkinkan badan penyusun standar untuk menggunakan
keekonomian dalam usaha mereka untuk mengembangkan standar
·
Memberikan konsep-konsep yang memberikan petunjuk
secara luas yang memungkinkan dikeluarkannya konsep-konsep lain.
·
Menghasilkan standar politik.
DAFTAR ISI
Anonim. 2013. Kerangka Konseptual untuk Akuntansi. (online), http://gratiscatanku.blogspot.com/2013/10/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan.html. diakses tanggal 31 Oktober 2014.
Belkaoui, A. Riahi. 2011. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.
Rizki. 2012. Kerangka Konseptual
untuk Akuntansi. (online), http://rizkiraharjaa.blogspot.com/2012/11/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan.html. diakses tanggal 31 Oktober 2014.
Wintang. 2010. Kerangka Konseptual untuk
Akuntansi. (online), http://wintanghestimumpuni.blogspot.com/2010/10/kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan.html. diakses tanggal 31 Oktober 2014.
kak, boleh bicara di e-mail?
BalasHapus